Oleh: Nur Hasan Asy’ari.
Eksistensi dan perkembangan masyarakat adalah ditentukan oleh Pendidikan. Dari banyak pendidikan, akhlak adalah hal penting sebagaimana nabi Muhammad diutus untuk menyempurnakan akhlak. Materi akhlak kurang lengkap bila berfokus pada teori belaka, maka penting untuk kita berupaya menginternalisasikannya. Selanjutnya kreatifitas internalisasi juga penting dilakukan agar prosesnya berjalan semaksimal mungkin dan menyenangkan. Sebagaimana yang dilakukan oleh UKM Seni Religius dalam menginternalisasi nilai-nilai akhlak melalui kegiatan kesenian Islam. Dalam rangka mendidik dan membentengi siswa dari arus kemajuan globalisasi yang kian memprihatinkan.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk internalisasi nilai-nilai akhlak dalam membangun pribadi unggul di unit kegiatan madrasah (UKM) Seni Religius madrasah aliyah fatwa alim madiun.untuk mendeskripsikan pelaksanaan internalisasi nilai-nilai akhlak dalam membangun pribadi unggul di unit kegiatan madrasah (UKM) Seni Religius madrasah aliyah fatwa alim madiun. untuk mendeskripsikan hasil internalisasi nilai-nilai akhlak dalam membangun pribadi unggul di unit kegiatan madrasah (ukm) seni religius madrasah aliyah fatwa alim madiun.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan bentuk studi kasus, penggalian data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun informan dalam penelitan ini adalah Kepala Sekolah dan Guru Kesiswaan. Setelah mendapat data kemudian di proses dengan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau kesimpulan.
Berdasarkan penelitian ini ditemukan : (1) Bentuk internalisasi adalah internalisasi harian, mingguan, bulanan dan tahunan yang memuat akhlak kepada Allah maupun sesame makhluk. (2) Pelaksanaan internalisasi dijalankan dalam program kerja yang dipimpin oleh ketua umum dan jajarannya, serta sebagai legislative ada pelindung, penasehat, pembina, pelatih, dsb. (3) Hasil dari internalisasi nilai-nilai akhlak adalah menumbuhkan semangat beribadah dan beramal, menumbuhkan sikap sopan santun kepada orang lain, menumbukan sikap empati dan peduli, menumbuhkan jiwa yang ikhlas, menumbuhkan jiwa kebersamaan.
Dari penelitian ini terlihat bahwa antara teori dengan hasil penelitian adalah singkron, yang mana dalam teori dikatakan bahwa akhlak bisa diusahakan dengan pembiasaan, dan kenyataan lapangan sudah menjelaskan bahwa pembiasaan dilakukan dengan adanya proker harian, mingguan, bulanan sampai tahunan dan yang unik adalah dikemas dalam kesenian islam. Dari sini sudah lengkap bahwa teori nilai-nilai akhlak bukan hanya diranah kognitif saja namun sudah terinternalisasi kedalam diri siswa melalui kegiatan kesenian yang asik.



